Rabu, 13 September 2017

          ASUHAN KEBIDANAN KB


TUJUAN TUGAS : Mahasiswa mampu menjelaskan konsep keluarga berencana dan mampu mempraktikan pemasangan alat kontrasepsi.
URAIAN TUGAS :
1.Mahasiswa  memilihan tema untuk pembuatan video pemasangan kontrasepsi.

2.Mahasiswa dapat membuat video  pemasangan alat kontrasepsi sesuai dengan checklist  SOP yang sudah diberikan.

cheklist manual plasenta


CHECKLIST MANUAL PLASENTA


No
BUTIR YANG DILNILAI
A.     SIKAP DAN PERILAKU
1.
Menyambut klien dengan sopan dan ramah
0.       Tidak dilakukan
1.       Memberikan salam tanpa memandang klien
2.       Memberi salam dengan memandang klien
2.
Memperkenalkan diri kepada klien
0.       Tidak dilakukan
1.       Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa menyebut nama
2.       Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan menyebut nama sambil berjabat tangan/memberikan sentuhan kepada klien dengan ramah
3.
Merespon terhadap reaksi klien
0.       Tidak merespon acuh tak acuh
1.       Merespon reaksi klien tetapi tidak menanggapi dengan tepat , kurang sempurna
2.       Merespon reaksi klien dengan tepat dan sopan
4.
Percaya diri
0.       Teruji gugup,tidak melakukan kontak mata dan suara  kurang jelas
1.       Terlihat tergesa-gesa dan ragu-ragu, kurang percaya diri
2.       Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri
5.
Teruji menjaga privacy klien
0.       Tidak dilakukan
1.       Memberi kesempatan kepada klien untuk menyampaikan keluhan tetapi tidak merespon dengan baik
2.       Memberikan kesempatan kepada klien untuk menyampaikan keluhan dan segera memberikan tanggapan dengan baik.
TOTAL SCORE : 10
B.      CONTENT
6.
Memposisikan klien dengan posisi litotomi/dorsal recumbent
0.       Tidak dikerjakan
1.       Dilakukan secara tidak sempurna dengan memposisikan litotomi/dorsal recumbent
2.       Dilakukan secara sempurna dengan memposisikan litotomi/dorsal recumbent
7.
Menggunakan APD (celemek, topi, masker, alas kaki)
0.       Tidak digunakan
1.       Digunakan dengan  tidak lengkap
2.       Digunakan dengan lengkap
8.
Mencuci tangan
0.       Tidak dikerjakan
1.       Dikerjakan tidak dengan 6 langkah
2.       Dikerjakan dengan 6 langkah
9.
Menggunakan sarung tangan pendek DTT/Steril pada kedua tangan
0.       Tidak menggunakan
1.       Menggunakan tanpa memperhatikan prinsip sterilitas
2.       Menggunakan dengan memperhatikan prinsip sterilitas
10.
Memastikan kandung kemih kosong
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan palpasi suprapubik dengan tidak benar
2.       Dilakukan palpasi suprapubik
11.
Memberikan analgetik per rectal
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan  dengan tidak benar
2.       Dilakukan dengan benar
12.
Melepas sarung tangan pendek dan memasukannya ke larutan klorin sebelah kanan dan mengenakan sarung tangan panjang DTT/Steril
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan dengan tidak memperhatikan prinsip  sterilitas
2.       Dilakukan dengan memperhatikan prinsip sterilitas
13.
Tangan kiri menegangkan tali pusat dengan klem, sejajar dengan lantai
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan dengan tidak sempurna
2.       Dilakukan dengan sempurna
14.
Tangan kanan masuk ke dalam vagina secara obstetrik
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan dengan tidak sempurna
2.       Dilakukan dengan sempurna
15.
Tangan kanan masuk ke dalam vagina dengan menelusuri sisi bawah tali pusat (punggung tangan menghadap ke bawah)
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan dengan tidak sempurna
2.       Dilakukan dengan sempurna
16.
Setelah mencapai serviks, minta asisten untuk menegangkan klem tali pusat. Kemudian memindahkan tangan kiri untuk menahan fundus uteri
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan dengan tidak sempurna
2.       Dilakukan dengan sempurna
17.
Sambil menahan fundus uteri, memasukkan tangan ke dalam kavum uteri sampai mencapai tempat implantasi plasenta
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan dengan tidak sempurna
2.       Dilakukan dengan sempurna
18.
Membentangkan tangan obstetrik menjadi datar (ibu jari merapat ke jari telunjuk dan jari lain saling merapat)
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan dengan tidak sempurna
2.       Dilakukan dengan sempurna)
19.
Menentukan implantasi plasenta dan menemukan bagian plasenta yang sudah lepas
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan dengan tidak sempurna
2.       Dilakukan dengan sempurna
20
Memasukkan ujung jari di antara plasenta dan dinding uterus
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan dengan tidak sempurna
2.       Dilakukan dengan sempurna
21.
Memperluas pelepasan plasenta dengan menggeser tangan ke kanan dan ke kiri (dengan sisi ulna) sambil digeserkan ke atas (kranial ibu) sampai semua perlekatan plasenta terlepas dari dinding uterus
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan dengan tidak sempurna
2.       Dilakukan dengan sempurna
22.
Sementara tangan kanan masih di dalam kavum uteri, lakukan eksplorasi untuk menilai tidak ada sisa plasenta yang tertinggal
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan dengan tidak sempurna
2.       Dilakukan dengan sempurna
23.
Memindahkan tangan kiri dari fundus ke supra simphysis (menahan segmen bawah uterus)
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan dengan tidak sempurna
2.       Dilakukan dengan sempurna

Menginstruksikan asisten untuk menarik tali pusat sambil tangan kanan membawa plasenta keluar (hindari terjadinya percikan darah)
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan dengan tidak sempurna
2.       Dilakukan dengan sempurna
24.
Melakukan penekanan uterus ke arah dorso kranial (dengan tangan kiri)
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan dengan tidak sempurna
2.       Dilakukan dengan sempurna
25.
Masase uterus
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan dengan tidak sempurna
2.       Dilakukan dengan sempurna
26.
Memeriksa placenta dan menempatkan plasenta ke dalam wadah yang telah disediakan
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan dengan tidak sempurna
2.       Dilakukan dengan sempurna
27.
Mencuci tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam larutan klorin dan melepas sarung tangan secara terbalik
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan dengan tidak sempurna
2.       Dilakukan dengan sempurna
28.
Merapikan kembali pasien
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan dengan tidak sempurna
2.       Dilakukan dengan sempurna
29.
Merapikan alat dan merendam semua alat ke dalam larutan klorin
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan dengan tidak sempurna
2.       Dilakukan dengan sempurna
30.
Cuci tangan dengan 6 langkah
0.       Tidak dilakukan
1.       Dilakukan dengan tidak sempurna
2.       Dilakukan dengan sempurna
31.
Melakukan dokumentasi
0.       Tidak dilakukan
1         Mendokumentasikan hasil tindakan tetapi tidak lengkap
2         Mendokumentasikan seluruh hasil tindakan dengan tanggal, jam,nama dan tanda tangan pelaksana
TOTAL SCORE:54
C.     TEKNIK

Teruji melakukan secara sistematis
0.       Tidak dilakukan
1.       Melakukan sebagian tindakan dan tidak berurutan
2.       Melakukan tindakan secara urut

Teruji menerapkan tekhnik pencegahan infeksi
0.       Tidak dilakukan
1.       Menerapkan tekhnik pencegahan infeksi kurang tepat
2.       Menerapkan tekhnik pencegahan infeksi dengan tepat

Teruji melaksanakan komunikasi selama tindakan
0.       Tidak dilakukan
1.       Melaksanakan komunikasi tetapi dengan bahasa yang tidak mudah dimengerti oleh klien
2.       Melaksanakan komunikasi dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien
TOTAL SCORE:6

TOTAL SCORE SELURUHNYA : 48








SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)


        I.            IDENTIFIKASI MASALAH
Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita setiap bulanya untuk kehamilan (Keikos, 2007). Walaupun menstruasi datang setiap bulan pada usia reproduksi, banyak wanita yang mengalami ketidaknyamanan fisik atau merasa tersiksa saat menjelang atau selama haid berlangsung (Blogdokter, 2007).
Salah satu ketidaknyamanan fisik saat menstruasi yaitu dismenore.
Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi (Imcw, 2007). Dismenore dapat disertai dengan rasa mual, muntah, diare dan kram, sakit seperti kolik diperut. Beberapa wanita bahkan pingsan dan mabok, keadaan ini muncul cukup hebat sehingga menyebabkan penderita mengalami “kelumpuhan” aktivitas untuk sementara (Youngson, 2002).
Kelainan yang selalu timbul tidak mungkin menyebabkan kematian seseorang, tetapi hal ini akan sangat menggangu syarafnya, kadang-kadang sampai mengalami penderitaan yang menahun dan kronis (Hartati, 1990).
Penyebab dismenore bermacam-macam yaitu karena suatu proses penyakit (misalnya radang panggul), endometriosis, tumor, atau kelainan letak uterus, selaput dara atau vagina tidak berlubang, dan stres atau kecemasan yang belebihan, tetapi penyebab yang tersering diduga karena terjadinya ketidakseimbangan hormonal dan tidak ada hubungan dengan organ reproduksi.
Dismenore banyak dialami oleh para wanita. Di Amerika Serikat diperkirakan hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15% diantaranya mengalami dismenore berat, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun (Jurnal Occupation And Environmental Medicine, 2008).
Telah diperkirakan bahwa lebih dari 140 juta jam kerja yang hilang setiap tahunnya di Amerika Serikat karena dismenore primer (Schwarz, 1989).
Di Indonesia angka kejadian dismenore sebesar 64.25 % yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36 % dismenore sekunder (Info sehat, 2008). Di Surabaya di dapatkan 1,07 %-1,31 % dari jumlah penderita dismenore datang kebagian kebidanan (Harunriyanto, 2008).

      II.            PENGANTAR
Bidang studi          : Promosi Kesehatan
Topik                     : Nyeri Haid
Sub Topik              : Nyeri Haid pada Wanita
Sasaran                  :  remaja
Hari/ tanggal          : 15 September2017
Jam                        : 08.00 WIB
Waktu                   : 20 menit
Tempat                  : Kampus STIkes Karya Husada Semarang

    III.            TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan  remaja putri dapat memahami dan mengerti tentang Nyeri haid yang sering dialami wanita saat menstruasi

   IV.            TUJUAN INSTRUKSIONAL  KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini ibu dan remaja putri dapat menjelaskan kembali :
1.       Pengertian  nyeri haidaa
2.       Penyebab
3.       Tanda dan Gejala
4.       akibat nyeri haid
5.       cara menjaga kebersihan saat haid
6.       cara mengurangi nyeri haid

     V.            MATERI
Terlampir

   VI.            METODE
1.       Ceramah
2.       Diskusi/ tanya jawab

 VII.            MEDIA
1.       Media SAP
2.       leatflet


VIII.            KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
Waktu
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Peserta
1
3 menit
Pembukaan :
1.       Memberi salam
2.       Menjelaskan tujuan pembelajaran

1.       Menjawab salam
2.       Mendengarkan dan memperhatikan
2
10 menit
Pelaksanaan :
1.       Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur
Materi :
1.       Pengertian nyeri haid
2.       Penyebab
3.       Tanda dan Gejala
4.       Pengobatan

1.       Menyimak dan mendengarkan
3.
5 menit
Evaluasi ;
Meminta kepada ibu dan khususnya remaja putri untuk menjelaskan kembali atau menyebutkan :
1.       Pengertian nyeri haid
2.       Penyebab
3.       Tanda dan Gejala
4.       akibat nyeri haid
Ca      cara menjaga kebersihan saat haid
          Cara mengurangi nyeri haid
ca


1.       Bertanya dan menjawab pertanyaan
4
2 menit
Penutup :
1.       Mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam

1.       Menjawab salam

    IX.            PENGESAHAN
Semarang, 29 September 2017
Sasaran                                                                                                                                       Pemberi Penyuluhan


Remaja putri                                                                                                                     




Mengetahui
Dosen Pembimbing


Hardina Kustiasari Perdani,S.Tr.Keb

     








    X.            LAMPIRAN MATERI


NYERI HAID PADA WANITA
1.     Pengertian Nyeri Haid
Dismenorea didefinisikan sebagai nyeri haid yang sedemikian hebatnya sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidupnya sehari-hari, untuk beberapa jam atau beberapa hari.dismenorea (nyeri haid) merupakan gejala yang timbul menjelang dan selama mentruasi ditandai dengan gejala kram pada perut bagian bawah.

2.     Penyebab Nyeri Haid :
Penyebab dari nyeri haid ini adalah
a.       Disminorrea primer
Banyak teori yang telah ditemukan untuk menerangkan penyebab terjadi disminorrea primer, tetapi meskipun begitu patofisiologinya belum jelas terjadi. Etiologi dari disminorrea   primer  tersebut                adalah:
1). Faktor Psikologis
                Biasanya terjadi pada remaja yang tidak stabil emosional tidak stabil, mempunyai ambang nyeri tang rendah, sehingga dengansedikit rangsangan nyeri, maka ia akan sangat merasakan kesakitan
2). Faktor Endokrin
                Pada umumnya haid ini dihubungkan dengan kontraksi uterus yang tudak bagus. Hal ini sanagt erat kaitannya dengan pengaruh hormonal. Peningkatan produksi prostlagandin akan menyebabakan terjadinya kontraksi uterus yang tidak terkoordinasi sehingga menimbulkan nyeri

b.      Disminorrea sekunder
Pada disminorrea sekunder etiologi yang mungkin terjadi adalah :
1). Faktor konstitusi seperti anemia, pemakaian kontrasepsi IUD, benjolan yang menyebabkan perdarahan, tumor atau fibroid
3). Endometriosis
                Penyakit yang ditandai dengan adanya pertumbuhan jaringan endometrium di luar rongga rahim. Endometrium adalah jaringan yang membatasi bagian dalam rahim. Saat siklus menstruasi, lapisan endometrium ini akan bertambah sebagai persiapan terjadinya kehamilan. Bila kehamilan tidak terjadi, maka lapisan ini akan terlepas dan dikeluarkan sebagai menstruasi.

3.     Tanda dan Gejala
·         Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai
·         Payudara terasa kencang dan akit
·         Sakit kepala

4  Akibat Nyeri Haid
·         Gampang emosi
·         Gelisah
·         Malas beraktifitas karena nyeri haid
·         Kurang percaya diri dan menangis menahan rasa sakit

5. cara menjaga kebersihan saat haid
·         Menggunakan pembalut dengan benar
·         Mengganti pembalut seseringmungkin
·         Memilih pembalut sesuai kebutuhan
·         Mencuci tangan sesudah dan sebelum mengganti pembalut

6.  cara mengurangi nyeri haid
·         Memperbanyak air putih
·         Kurangi minum kopi karena dapat memperparah dan membuat tubuh tidak nyaman
·         Istirahat yang cukup
·         Kompres hangat
·         Relaksasi